Kamis, 26 Desember 2024

Perilaku Mahasiswa di Lingkungan Kampus: Antara Akademik dan Sosial

Mahasiswa memiliki peran yang signifikan dalam membangun masa depan. Namun, perjalanan mereka tidak lepas dari tantangan, terutama dalam menjaga keseimbangan antara kehidupan akademik dan sosial. Artikel ini membahas hasil penelitian yang dilakukan oleh kelompok mahasiswa Fakultas Teknik Elektro, Telkom University, tentang perilaku mahasiswa di lingkungan kampus.

Lingkungan kampus menjadi tempat mahasiswa tidak hanya belajar secara akademis, tetapi juga mengembangkan karakter sosial dan emosional. Namun, munculnya tantangan modern, seperti tekanan akademik dan pengaruh media sosial, memengaruhi keseimbangan hidup mereka. Penelitian ini dilakukan untuk memahami lebih dalam mengenai perilaku mahasiswa, terutama dalam aspek keseimbangan akademik dan sosial, serta kaitannya dengan kesehatan mental mereka.

Penelitian ini bertujuan menjawab beberapa pertanyaan utama:

  1. Bagaimana mahasiswa menyeimbangkan kehidupan akademik dan sosial?
  2. Apa saja faktor yang memengaruhi perilaku mahasiswa, termasuk dampak teknologi dan media sosial?
  3. Bagaimana perilaku mahasiswa memengaruhi kesehatan mental dan pencapaian akademik mereka?
  4. Strategi apa yang efektif untuk membantu mahasiswa mengelola tekanan akademik dan sosial?

Penelitian ini dilakukan dengan metode kuesioner, wawancara lapangan, dan analisis data. Sebanyak 50 mahasiswa dijadikan responden, dan data yang dikumpulkan meliputi parameter kesehatan mental, penggunaan media sosial, serta kemampuan manajemen waktu. Proses ini dilengkapi dengan pembuatan video edukasi yang membahas kesehatan mental mahasiswa.

Dari hasil penelitian, ditemukan bahwa:

  • 26% mahasiswa berada dalam kondisi sehat secara mental.
  • 42% mahasiswa menunjukkan tanda depresi ringan.
  • 14% mahasiswa mengalami depresi sedang.
  • 10% mahasiswa masuk dalam kategori depresi berat.

Keseimbangan antara kehidupan akademik dan sosial ternyata menjadi faktor utama yang memengaruhi kesehatan mental mahasiswa. Mereka yang mampu menjaga keseimbangan ini memiliki tingkat stres yang lebih rendah dan hasil akademik yang lebih baik.

  1. Pengaruh Media Sosial
    Media sosial berperan besar dalam kehidupan mahasiswa. Meski memberikan akses informasi dan mendukung pembelajaran kolaboratif, penggunaan berlebihan dapat meningkatkan tekanan psikologis dan kecemasan.

  2. Work-Life Balance
    Mahasiswa yang mampu mengelola waktu antara tugas akademik dan kegiatan sosial lebih cenderung memiliki kesehatan mental yang baik. Sebaliknya, ketidakseimbangan memicu stres, burnout, dan penurunan performa akademik.

  3. Kesejahteraan Psikologis
    Dimensi seperti hubungan interpersonal, tujuan hidup, dan penguasaan lingkungan menjadi indikator penting dalam menjaga produktivitas mahasiswa.

Penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa menghadapi tantangan dalam menjaga keseimbangan hidup mereka. Kesejahteraan mental yang kurang mendapat perhatian dapat berdampak serius pada kesehatan dan pencapaian akademik mereka. Untuk itu, diperlukan langkah konkret, seperti:

  • Peningkatan dukungan sosial.
  • Edukasi penggunaan media sosial secara bijak.
  • Strategi manajemen waktu yang efektif.

Mahasiswa disarankan untuk:

  1. Mengutamakan prioritas tugas akademik dan menetapkan jadwal belajar yang terstruktur.
  2. Aktif dalam organisasi untuk mengembangkan keterampilan sosial.
  3. Mengurangi penggunaan media sosial yang tidak produktif.
  4. Mengikuti program pendampingan kampus terkait kesehatan mental.

Lingkungan kampus seharusnya menjadi tempat yang mendukung kesejahteraan mahasiswa secara holistik. Dengan mengelola tekanan akademik dan sosial secara sehat, mahasiswa dapat mencapai potensi terbaik mereka, baik secara akademik maupun sosial.

Semoga artikel ini memberikan wawasan dan inspirasi untuk mahasiswa dalam menghadapi tantangan keseharian mereka. Jangan lupa untuk menjaga kesehatan mental Anda dan saling mendukung dalam perjalanan akademik ini.